Dalam menempuh berbagai jenjang
studi, penelitian atau riset seolah telah menjadi kewajiban. Skripsi, tesis
atau desertasi adalah beberapa bentuk riset pada jenjang pendidikan tinggi.
Namun, bagi sebagian orang, penyusunan riset ini terkadang menjadi permasalahan
tersendiri sehingga terkesan sukar dikerjakan.
Beberapa
hambatannya adalah kesulitan menentukan judul atau topik, memilih metoda dan
teori yang sesuai, maupun menemui beberapa hambatan di lapangan. Hal-hal ini
terkadang sepele, nyatanya, tidak sedikitnkelulusan studi yang tertunda karena
riset tak dijalankan hingga tuntas.
Untuk
menciptakan sebuah riset yang baik, awalnya adalah proposal yang juga baik dan
berkualitas. Daya tarik proposal penelitian akan terlihat dari judul, abstrak,
hipotesis, latar belakang penelitian, penelitian sebelumnya yang relevan,
populasi dan sampel, kesesuaian metoda, rencana analisis data, jadwal
pelaksanaan penelitian, serta pemaparan yang runtut dan rapi. Bila proposal tak
dianggap menarik atau tidak layak dijadikan riset, bisa jadi proposal anda akan
ditolak.
Akan tetapi,
begitu proposal lolos, tidak berarti penelitian bebas hambatan. Ada sejumlah
kesalahan yang tanpa sadar dilakukan oleh para peneliti dalam penyusunan riset.
Untuk menyusun penelitian yang baik, sebaiknya anda hindari kesalahan-kesalahan
yang sering ditemukan dalam beberapa bagian berikut ini.
Sistematika
penelitian
Pola pemikiran yang berlandaskan pada logika merupakan
komponen yang esensial dalam penyusunan riset. Ini tertuang dalam bentuk
sistematika penelitian. Jika tidak disusun secara runtut bisa jadi kesimpulan
penelitian menjadi kurang tepat karena penerapan alur pemikiran tidak sesuai
dengan pemecahan persoalan. Bahkan ada kemungkinan kualitas hasil riset
dipertanyakan karena gambaran keseluruhan penelitian tidak terpola dengan rapi
atau kacau balau.
Teori dan metoda
penelitian
Setelah mendapatkan obyek yang
akan diteliti dan merumuskan masalah. Anda perlu menemukan dasar teori yang
tepat dan metoda yang sesuai. Anda perlu mengetahui secara pasti karakteristik
obyek yang akan diteliti dan perspektif yang digunakan dalam riset. Ini akan
membantu anda menemukan teori dan metoda yang paling tepat. Jika metoda kurang
tepat. Anda bisa mendapatkan kesulitan saat menjalankan riset di lapangan.
Teori yang salah juga menyebabkan hasil penelitian tak relevan dengan
permasalahan yang sebenarnya di cari.
Kesimpulan
Bagian ini
merupakan inti dan hasil dari keseluruhan riset. Melalui kesimpulan, akan terlihat
seberapa besar manfaat riset anda. Tanpa hasil yang pasti, riset anda akan di
pandang percuma. Kesimpulan yang salah bisa menjatuhkan riset anda. Oleh karena
itu, cermatilah seluruh proses riset yang telah anda lakukan sebelum
menyimpulkan hasil penelitian.
Kutipan
Penulisan
kutipan memang penting. Perlu diingat, kutipan bukanlah plagiat. Anda perlu
mencantumkan hasil kutipan beserta sumber kutipan. Misalnya, kutipan dari
narasumber dengan mencantumkan nama narasumber dan kutipan dari buku dengan menyebutkan
informasi buku. Setelah mengutip, anda pun jangan menerima mentah-mentah hasil
kutipan, tetapi telaahlah secara mendalam sehingga sesuai dengan riset yang
dijalankan.
Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka memiliki
aturan tersendiri. Selain judul buku, anda perlu menyantumkan nama penulis,
penerbit, tahun penerbitan dan halaman yang dikutip. Bila sumber data dari
internet pastikan situs yang anda cantumkan merupakan situs yang kredibel dan
dapat dipertanggungjawabkan keabsahan data-datanya.
Tata bahasa dan
penulisan
Tata bahasa
sepertinya bukan masalah besar, namun tak sedikit dosen yang mengeluhkan bahwa
penulisan kalimat dalam riset mahasiswa sering kali membingunkan sehingga
menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. (MIL)
Sumber : Kompas 9 Oktober 2012 halaman 38